Docker, sebuah hal yang tidak asing ditelinga meskipun tidak semua developer pernah menggunakannya. Terutama jika kamu seorang frontend developer, kamu jarang berurusan dengan docker. Bagi devops enginer docker bukanlah hal yang asing, karena dengannya mengurus deploying menjadi lebih mudah.
Bagi selain devops, saya rasa tidak masalah kalo mencoba bereksperimen dengan docker, terutama bagi yang mempunyai side project. Selain untuk menambah wawasan, juga untuk lebih memuluskan proses pemindahan dari development ke production. Karena dengan docker kita bisa menghilangkan masalah-masalah klasik saat deployment, yaitu,
“Di komputerku jalan kok, aneh ya kok di server ga jalan”
Keluhan semacam itu merupakan peninggalan sejarah sebelum ada docker container. Karena dengan teknologi container seperti docker kita bungkus semua hal yang diperlukan oleh aplikasi kita termasuk Operating System. Hal itu untuk memastikan environment di local saat development dengan di server sama! Itulah kenapa kita sebaiknya menggunakan image-image yang berukuran kecil seperti alpine linux.
Umumnya kita akan menyimpan image kita di dockerhub, akan tetapi terkadang dockerhub tidak dapat diakses. Entah kenapa, banyak penyebabnya, terkadang harus direstart dockernya, atau direstart komputernya, tapi kadang tidak hilang permasalahan tersebut.
Tentu hal tersebut akan mengganggu dan memakan waktu. Tidak ada salahnya kita coba menggunakan registry docker selain dockerhub. Dan ternyata Gitlab telah memiliki fitur tersebut. Jika kita membuat project di gitlab, lalu kita bisa ke tab Registry, di situ kita akan diarahkan bagaimana menggunakan registry tersebut dengan docker.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut
Login ke gitlab registry
docker login registry.gitlab.com
Kemudian kita build docker image kita
docker build -t registry.gitlab.com/[username]/[nama_project]
Kemudian kita push dengan menyertakan alamat dari registry kita seperti ini
docker push registry.gitlab.com/[username]/[nama_project]
Demikian artikel singkat tentang alternatif docker registry selain docker hub. Sampai bertemu lagi di artikel selanjutnya.